Pekikan ajaib yang selalu diteriakkan oleh kakak pengurus, para guru dan pemimpin perguruan dimana pun dan kapan pun berada, masyaAllah. Sekarang 1 November 2023, genap perguruanku berumur 100 tahun, alias 1 abad dari 1 November 1923.
Tua ga? tua banget! Tapi magnetnya masih tetap kuat seperti awal bersekolah disini. Tadi malam, ku buka galeri lama masa-masa Diniyyah Menengah Pertama (DMP) setara SMP/MTs dan Kulliyyatul Muallimat el-Islamiyah (KMI) setara SMA/MA. Masih teringat jelas senandung nasyid yang membara selama kegiatan di aula, salah satunya 'singsingkan lengan baju, panjangkan asa....' atau yang ini 'demi matahari, dan sinarnya di pagi hari demi bulan.....' flashback banget ga sih? hahaha
Ada juga nih beberapa slogan yang sering diteriakkan, 'Harus Bisa!' dan 'Muslimah Sejati!'. Diniyyah Puteri juga ada ritme jabat tangannya yang khas, masyaAllah. Ingat gini tuh bikin senyum-senyum sendiri wkwkwk.
Menginvestasikan masa selama 6 tahun pada level remaja cukup memberikan banyak kesan di sekolah ini. Teman-teman, kakak dan adik kelas, para guru serta para staf, masing-masing menorehkan kenangan tersendiri. Keknya, ada space tersendiri di kepala ini untuk masa-masa mondok.
Jangan ditanya lagi bagaimana rasanya, tentu ada banyak kisah bahagia, sedih, kecewa, marah, takut, kagum, dan berbagai suka duka lainnya. Jika dilihat lagi foto dulu, pasti di kepala tu nyeletuk gini 'kok dulu tu gini ya?' 'kok gitu ya?' bla bla bla.
Selama November ini, aku bakal memutar kembali kaset kenangan selama bersekolah di Diniyyah Puteri (DP) Padang Panjang. Ingin merapikan kembali memori yang dimeriahkan oleh orang-orang terdekat dan mereka yang membuat warna dalam kehidupan remajaku. Aku adalah tokoh utama dalam kisah kehidupanku, akan aku abadikan tokoh pendukung maupun tokoh figuran yang menjadi pemanis dari ceritaku.
Ada banyak kebaikan yang harus selalu aku ingat, ada banyak kecerobohan yang bisa dijadikan pelajaran, dan ada banyak momen kerinduan yang mesti selalu diabadikan.
Comments
Post a Comment