(Daily) Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

(Kamis, 4 Agustus 2022) Kirain judul artikel ini cuman sebatas pribahasa aja, ternyata beneran kejadian wkwkwk. Jangan-jangan pribahasa itu tercetus dari pengalaman seseorang kali ya. Yaudah deh, yuk baca ceritaku!

***

Sebulan sebelumnya, AC kamar orang tuaku mulai mengalami penurunan performa. Ortuku baru mengeluhkannya beberapa minggu belakangan ini. Amakku berpikiran bahwa bersihkan AC itu bisa dilakukannya sendiri, tanpa harus menggunakan jasa service AC. "Wak barasiahan surang se lah dik, mudah tu nyo" (terj: kita bersihkan sendiri sajalah dik, gampang kok itu keknya).

Walaupun sempat berdebat cukup panjang (karena bukan hanya faktor kurang dingin, tapi juga ada pemutar yang tidak bergerak) ditambah dengan alasan susahnya menghubungi teknisi AC, akhirnya aku iyakan.

Jadi, hari ini aku berniat untuk mencuci filter AC.

***

Setelah mencari berbagai referensi dan tutorial di Youtube, aku pun paham cara membersihkan AC merk tersebut. Tepat sekali, siang itu abakku (panggilan untuk ayah di Minang) sedang menggunakan tangga lipat alumunium untuk mengganti baterai semua jam dinding di rumah. Fyi, letak AC nya cukup tinggi, jadi butuh tangga. 

Inisiatif lah aku untuk minta tolong supaya tangganya tidak dilipat dulu, agar bisa dipakai untuk memperbaiki AC nanti di sore hari. "Bak, jan dilipek lu dih. Adik nio pelok an AC" (terj: Bak, jangan dilipat dulu ya, Aku mau perbaiki AC) begitulah kalimatnya. 

Singkat cerita, ku gotonglah tangga tersebut dengan bantuan adikku, dan memindahkannya ke kamar. Setelah persiapan selesai, aku pun bersiap untuk menaiki anak tangga. 

***

Jarak dinding tempat AC sangatlah berdempetan dengan kasur. Alhasil, aku tidak bisa menjangkau AC secara full dari jarak depan dipan tersebut. Kami (aku dan amakku) akhirnya harus menggeser kasur untuk mendapatkan jarak yang pas agar tangga bisa masuk dan berdekatan langsung dengan AC. 

eh kalian kebayang ga sih maksud tempatnya tu? wkwk

Singkat cerita, aku pun bersiap untuk membuka cover AC. Tidak sampai 2 menit, aku langsung membuka dua filter AC yang sungguh sangat kotor dipenuhi debu. Sangat-sangat penuh debu euy. wkwkwk

Filter debu pun sudah dibersihkan, tapi amakku terlihat belum puas. "Wak bukak full se lah dik" (terj: kita buka full aja dik AC nya), ujar amakku. Amak pun bergegas mengambil obeng, dan memberikannya kepadaku. "Mungkin biar sekalian membersihkan dalamnya", asumsiku dalam hati.

"Okelah mak", jawabku.

Ku terima obeng dari amakku, ku mulai meraih lubang kunci untuk membukanya. Awalnya berjalan baik baik saja, tapi sayangnya lubang kunci untuk tempat masuk obeng itu tidak bisa digerakkan. Entah karena keras, atau mungkin karena salah obeng, entahlah.

Amakku pun memastikan bahwa aku melakukan hal yang tepat. Setelah melihat aku kesusahan, amakku pun berinisiatif untuk turut membantu. Beliau pun mencoba menaiki tangga dari arah yang berlawanan denganku. Setelah menaiki 1 anak tangga, semuanya baik baik saja, tapi ternyata tidak demikian dengan anak tangga yang kedua.

***

((Gubrak!!!))

Kami berdua pun oleng. Tangga yang kami naiki ternyata tidak terkunci dengan pas. Aku pun jatuh.

Adik-adik dan abakku lalu datang dengan penuh kebingungan. "Manga ko?" (terj: Kenapa ini?), ujar mereka. Entahlah, aku sudah tidak bisa lagi menjawabnya, kedua kaki ku sakit akibat goresan dan lebam dan kelingking kaki kiri membengkak. Lambat laun paha pun mulai meng-ungu dan tumit kaki kanan pun mulai mem-biru.

Mau nangis, tapi malu wkwkwk

Pernah ga sih kayak gitu? Kek ada kejadian yang tiba-tiba bikin pengen nangis, tapi harus nahan karena emang kebiasaan nahan. Pengen banget nangis deres, tapi takut, hahaha

Momen itu kita skip dulu ya!

***

Lucunya, saking paniknya malah kepikiran, "kok kelingkingnya gini ya? Jangan-jangan patah kali ya" wkwkwk saking overthinking-nya

Segitu dulu aja deh ceritanya, capek nulisnya kalau detil banget. See you in the next article, Bye!

***

Fyi: Waktu itu abakku sedang tidur ygy wkwkwk



Comments