Fajar sudah menampakkan dirinya, Fadhila pun mulai mengatur agenda dan memastikan tidak ada yang terlewat untuk hari ini.
Pagi ini, Fadhila ada janji temu dengan supervisor tempat ia dulu magang, tepatnya di Setapak Central, lantai dasar, spot paling ujung sebelah kanan dekat lobby, Dr. Cafe Coffee namanya. Siapa sangka, kontrak magang yang sudah diemban selama enam bulan dan selesai sebulan yang lalu, justru memberikan trust mengenai komitmen bekerja.
Do your best to everyone you meet and everywhere you go
Ekspektasi tetap harus dijaga, apapun yang orang tawarkan, ia berusaha untuk tidak mematok sebuah pengharapan. "Kapok saya berekspektasi dengan manusia" ujar Fadhila sembari tertawa.
Waktu pertemuan yang seharusnya 11am postponed ke jam 11.30am. Penundaan itu tidak mengusik kesiap-siagaannya, ia harus mengontrol mentalnya mulai dari jam 9am. Bagi sebagian kelompok, perkara mudah baginya bertemu dengan orang (baik itu baru dikenal, sudah dikenal maupun sudah akrab). Berbeda dengan Fadhila, apapun statusnya, ketika janji temu itu ditentukan ia akan merasakan gejala panas dingin, mules berkepanjangan serta dentuman jantung yang tidak kalah cepatnya.
"Padahal sudah sering ketemu, tapi kenapa harus kek gini sih", ujarnya sambil geleng-geleng kepala. Dulu ketika magang di bulan September 2020, Fadhila selalu hadir ke kantor di daerah Maxim Citylight dari jam 10am - 5pm setiap harinya. Percakapan serta pertemuan tatap muka pun sudah sering dilaksanakan. "Kenapa sindrom gugup ini masih ada ya? keknya mesti ke psikolog" begitu akhirnya ia menyimpulkan.
----------
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.15am, Grab yang sudah di order berkali-kali pun menunjukkan keengganannya untuk menjemput wanita ini. Lebih dari tiga kali percobaan pemesanan, hasilnya pun tetap sama.
"Fadhila, kalo butuh jasa transportasi dalam kampus, ada students yg bikin channel transporter di telegram, klo urgent bisa tuh cobain jasa mereka", terlintas dibenaknya perkataan seorang teman seasramanya.
"Nah iya, transporter aja deh", tanpa pikir panjang langsung lah ia beralih ke telegram dan mencoba peruntungan. 'IIUM - Setapak central - 1 person - now' begitulah pesan singkat ia lontarkan ke grup. Kurang dari 1 menit, direct message pun berdatangan. "rm11", "rm13" pesan pun berdatangan, para trasnporter menawarkan harga dan pemesan pun bebas memilih transporter sesuai budget.
"Okay, lets go!" tanpa ba bi bu, direct message pertama langsung diiyakannya. "Okay, I'll be there" jawab sang transporter.
Mudah, singkat dan sangat murah. Ia bandingkan dengan harga Grab yang tadi dipesannya, tarif rm20 vs transporter rm12, "Murah bangeet, hiks", ujar Fadhila sambil terus bersyukur.
----------
Setibanya di Dr. Cafe Coffee, kulihat pembimbingku duduk diujung sebelah meja yang menyediakan papan catur. "How are you Fadhila?" beliau pun melemparkan pertanyaaan, "Alhamdullah sir, finally I can go outside" ujar Fadhila sambil tertawa. Tertawa untuk menepis kekakuan.
Beliau menawarkan minuman, saking gugupnya Fadhila pun memilih secara random. Alhasil, minuman pahit yang ternyata ia pesan. "Hahaha dodol banget sih" ujarnya dalam hati.
Percakapan pun berlanjut dengan santai, tak ada kecemasan yang ditakutkannya itu terjadi. Diskusi mendalam pun tercipta, membahas pekerjaan, cryptocurrencies, trading, blockchain, etc. Tanpa sadar ia menikmati diskusinya.
Sebelum berpisah, Bapak pembimbing pun mengganti uang transportasinya, "how much the transportation cost from UIA ?" beliau lontarkan pertanyaan yang membuat Fadhila sumringah.
Pasti kalian tau kan apa yang dirasakan si Fadhila? haha
----------
Value yang selalu terngiang semenjak mengikut Career Class.
Create your own legacy. Do the best things before you leave/quit, then people will remind the good ones.
💓 Sabtu, 3/4/2021 - Malaysia
Comments
Post a Comment